Awal cerita kita bertiga saya bersama dua sahabat saya Budi & Eki berangkat ke Stasion kereta kiara condong bandung, ceritanya mau ke Gn.Prau di Wonosobo eh sampai disana ketinggalan kereta Hehee... Dengan raut wajah kecewa kami tetap yakin kami bisa berangkat tapi apa daya udah terlanjur telat ya jadinya semalaman kita nginep di stasion Hahaa ( Sedih )... hingga pagi tiba kami berencana pulang kembali ke rumah , kami sangat bergegas pulang dengan semangat. tak lama di perjanan pulang budi berkata '' bagaimana kalau kita pulangnya jalan gunung'' kita menyusuri Gn.Rakutak hingga Danao Ciharus... ya sebagai obat pengganti kekecewaan karena batal NgeTrip hehe... kami setuju melanjutkan perjalanan menuju Gn.Rakutak walaupun Domisili kami bertiga berada di Kamojang tetapi kami belum pernah sekalipun mendaki Gn.Rakutak.
Memulai Pendakian
Sebelum menuju jalur pendakian ke Gn.rakutak kita pertama tama registrasi terlebih dahulu di pos pendaftaran yang di kelola oleh warga sekitar Cibereum-Ciparay. ya seperti tempat-tempat pendakian yang lain kami di bimbing dan diarahkan untuk rute serta track jalur pendakian dan kami juga di beri selembar kertas berisi peta rute pendakian. kami salut kepada warga pengurus setempat untuk ke pengurusan jalur pendakian Gn.Rakutak tersebut secara administrasi dan perijinan tak ada legalitas tetapi rasa tanggung jawan nya kepada para pendaki sangat baik bahkan bukan hanya sekedar memungut biaya masuk mereka melakukan pendataan secara lengkap dan propesional.
Jalur Pendakian
Sama halnya seperti Gunung-gunung yang lain jalur pendakian ke Gn.Rakutak tak bisa hanya mengandalkan keberanian atau hanya bermodal penasaran butuh banyak persiapan serta fisik dan mental yang baik karena medan di jalur tersebut termasuk ke kategori medium yaa lumayan terjal dan bagi kami yang baru pertama kali meuju Gn.Rakutak kami sangat menikmati perjalanan kami walaupun ketika sampai puncak pertama hampir mau pulang ga mau lanjut ke puncak selanjutnya Hehee ...
Coba saja buktikan sendiri ada jalur yang namaya jembatan ''SirotolMustaqim" kiri kana tebing lebar jalan kurang dari satu meter dan lumayan panjang bisa membuat copot jantung Hehee , kami sendiri hampir tak berani tapi beruntung kami ada warga sekitar yang sering melalui jalur tersebut yang hendak menuju puncak utama Rakutak, walau sebernanya mah mereka masih anak anak SD yang menurut kami mereka pemberani sekali :D ..
Terbayar sudah rasa capek kami dengan sajian puncak Gn.Rakutak yang sangat menawan walau kami sadar tujuan kami masih jauh harus turun lagi menuju Danau Ciharus dan saat itu kami sampai puncak sekitar pikul 17:00 WIB. dan kami memutuskan untuk istirahat yang kesekian kalinya hehee ya dari pos pendaftaran hingga puncak memakan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Sesudah melaksanakan kewajiban sebagai muslim melaksanakan solat Maghrib kami dengan tekad penuh melanjtkan perjalanan malam menyusuri jalur menuju Danau Ciharus, kami sadar kami belum tau jalur tersebut apa yang akan kami lalui kedepannya dengan hanya berbekal peta dan arahan dari warga sekitar di pos pendaftaran pertama kami terus berjalan menuruni gunung dengan perlahan hingga sampai ke hilir sungai dan dengan perbekalan serta perlengkapan kami , kami bertiga sampai kedanau Ciharus sekitar pukul 23:00 dengan sangat bahagianya karena tau sendiri perjalanan malam itu sangat menyenangkan walau sempet Down Mental dipertengahan jalan dikarenakan lamanya perjalanan dan sedikit takut nyasar Hehee.. (dalem hati... malu atu orang gunung nyasar di gunung apalagi nyasar diwilayar sendiri ) Hahaa
Danau Ciharus
betapa leganya ketika kami sampai di Danau Ciharus ya boleh dikatakan perjalanan kita sudah sampai karena bagi kami Danao Ciharus itu seperti rumah kedua kami tempat bermain kami tempat bersejarah warisan kita semua yang sudah semestinya kita jaga kelestariannya. Walau kadang kami sangat sedih karena danao Ciharus sekarang sudah tak seindah dulu saat kami berkemah pertama kali, sekarang banyak dijumpai para petualang bermotor jalur pendakian rusak parah dengan adanya motor tersebut tetapi bukan salah mereka juga mungkin salah kita semua yang sudah berani masuk ke wilayah cagar alam yang seharusnya tidak diperbolehkan untuk masuk apalagi melakukan aktivitas menginap ataupun berkemah dengan tanpa alasan. Bisa sihh masuk tapi harus ada surat ijin resmi dari pihak BKSDA.
sudah sewajarnya bagi kita untuk menjaga hutan bukan hanya sekedar menikmati keindahan alamnya tapi kita juga harus mencintai alam tempat tinggal kita. Hmmm susah sih tapi itu tuntutan kehidupan kalau kita bisa menjaga alam seperti halnya berteman kita harus saling menjaga karena kita sadar tanpa alam kita akan musnah.. bukan menggurui tapi saling mengingatkan sebagai bekal kehidupan kami sangat khawatir serta prihati dengan lingkungan di Danau Ciharus yang sekarang ntah seperti apa kedepannya kalau dibiarkan seperti ini dan sangat tidak mungkin kalau Danau Ciharus beralih fungsi menjadi TWA . terusss harus bagai mana? yaa kita kembalikan lagi pada pihak pemerintah yang berwenang yaitu pihak BKSDA untuk secara tegas melakukan tindakan kelapangan langsung , setidaknya mendirikan pos pemantauan atau pos pendataan sehingga terpantau dari semua aktivitas baik itu yang hanya sekedar bermain ataupula yang berniat lain seperti perusakan hutan penebangan liar dsb.
Heheee jadi kesel sendiri juga akhirnya dari awal melakukan cerita perjalanan hingga curhat sana sini hahaa ... yaa kami hanya segelintir orang yang masih peduli terhadap lingkungan kami, semoga kedepannya kita semua ataupun dari pihak kepemerintahan bisa bekerja sama untuk tetap menjaga kelestarian alam kamojang khususnya Danau Ciharus. Aamiin
sekian dan terima kasih :)
#maaf apabila ada kata yg tak berkenan, menyinggung pembaca, bukan maksud menyindir apalagi menggurui tapi kami hanya berkeinginan saling mengingatkan sebagai mahluk sosial yang saling bersinergi membutuhkan teman alam dan sekitar.
'' hidup adalah sebuah perjalanan , maka berjalanlah hingga bersapa dengan alam , lalu rasakan apa yang alam rasakan hingga kita tau apa arti dari sebuah pejalanan sampai masa dimana kita kembali pada alam '' ntahlah setiap orang beda kayakinan bahkan rumit kalau sampai kepada paham dan pemikiran tapi yang kita yakini kita sama mahluk Allah Tuhan semesta alam.
Salam dari kami
Justru memang harusnya mas ariyanto dan teman-teman tidak disana bahkan menginap, jikalau sudah tau bahwa rakutak dan danau ciharus termasuk kawasan cagar alam. Sebenarnya karena kita sendiri yg menjadi wisatawan yang bisa merusak ekosistem disana. Cagar Alam itu benar2 tempat suci yang tidak boleh kita datangi sedikitpun. Mulai belajar #sadarkawasan mas, stop repost and posting kawasan cagar alam, agar tidak ada lagi pendaki ataupun wisatawan yang kesana. Demi kenyamanan bersama lebih baik postingan ini dihapus mas. Nuhun #salamlestari
ReplyDelete